PT.SHARP ELECTRONIC INDONESIA
KALIMANTAN SELATAN
JL.Ahhmad Yani km 5 kota Banjarmasin
A.Dispenser
Pada dasanya dispenser merupakan peralatan rumah tangga yang memerlukan tenanga listri agar dapat memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya(compressor). Dispenser atau tempat air minum ini didalamnya terdapat komponen heater sebagai komponen utamanya, heater berfungsi untuk memanaskan air yang ada pada tabung penampung, heater pada umumnya memiliki daya penampung sekitar 200-300 watt. Biasanya dispenser berisi 19 liter air yang ditempatkan pada sebuah galon.
Biasanya dispenser digunakan untuk memasak air, saat ini adapula dispenser yang memanaskan air maupun mendinginkan air. Dispenser yang dapat mendinginkan air tersebut menggunakan mesin pendingin yang dapat mendinginkan air, mesin pendingin ini bernama compressor pendingin.
Pada dispenser bagian atas terdapat tabung yang terbuat dari stenles steel yang bagian luar tabungnya dililitkan pipa tembaga berukuran ¼ yang berfungsi untuk mendinginkan air, sedangkan lilitan pada luar tabung dapat disamakan dengan evaporator pada AC atau pada lemari ES.
Fungsi dari heater berguna unuk memanaskan air yang berada pada tabung, air akan mengalir/keluar melalui kran warna merah karena air panas dalam tabung menghasilkan suatu tekanan, sedangkan air yang dingin keluar dari kran yang warna biru didasari oleh proses grafitasi.
MACAM-MACAM JENIS DISPENSER
1. Dispenser biasa yaitu dispenser yang tidak memiliki elemen pemanas ataupun elemen pendingin, dispenser ini hanya dapat digunakan untuk mengambil air pada galon saja.
2. Dispenser Hot dan normal yaitu dispenser yang memiliki elemen pemanas tetapi tidak memiliki elemen pendingin, dispenser ini hanyadapat digunakan untuk memask air ataupun memanaskan air dan mengambil air biasa (tidak panas dan tidak dingin) dalam galon.
3. Dispenser Hot dan Extra Hot yaitu dispenser yang berfungsi untuk memanaskan air dan mendidihkan air.
4. Dispenser Hot dan Cold yaitu dispenser yang dapat memasak air dan mendinginkan air, apabila ingin memasak air maka dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen pemanas (heater), apabila ingin mendinginkan air maka dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen pendingin (fan atau refligan).
Bagian Luar Dispenser
Nama komponen :
1. Anti spill
2. Fus
3. Tombol power switch
4. Power indikator
5. Hot indikator
6. Extra Hot indikator
7. Tombol Extra Hot
8. Blue Water Tap
9. Red Water Tap
10. Drainage plug
Fungsi dari masing-masing komponen :
1. Anti spill berfungsi untuk dudukan galon
2. Fus berfungsi untuk pengaman dan memutus rangkaian arus
3. Tombol power switch sebagai tombol untuk menyalakan dispenser
4. Power indikator berfungsi sebagai lampu indikator on
5. Hot indikator berfungsi sebagai lampu indikator hot
6. Extra Hot indikator berfungsi sebagai lampy indikator extra hot
7. Tombol extra hot berfungsi sebagai Tombl untuk extra hot
8. Blue Water Tap berfungsi untuk keluarnya air biasa
9. Red Water Tap berfungsi untuk keluarnya air panas
10. Drainage plug berfungsi sebagai tempat penampung air yang berceceran/tumpah
Bagian Dalam Dispenser
Nama komponen :
1. Saklar 1 on/off
2. Thermostat 1
3. Thermostat 2
4. Saluran daya utama
5. Elemen pemanas
6. Saluran air panas
7. Saluran air normal
8. Pipa pembuangan
Fungsi masing-masing komponen :
1. Saklar 1 on/off berfungsi untuk menyalakan dan mematikan dispenser
2. Thermostat 1 berfungsi untuk mengendalikan suhu air didalam tangki air
3. Thermostat 2 berfungsi untuk mengendalikan suhu air didalam tangki air
4. Saluran daya utama berfungsi sebagai penyalur daya sumber
5. Elemen pemmanas berfungsi untuk memanaskan air
6. Saluran air panas berfungsi sebagai tempat menyalurkan air kedalam tabung pemanas dan red water tap
7. Saluran air normal berfungsi sebagai tempat menyalurkan air kedalam tabung pendingin atau blue water tap
8. Pipa pembuangan berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa air yang tidak terpakai
Prinsip kerja dispenser
A. Dispenser bekerja sebagai pemanas air
Pada dasarnya air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga sampai kedalam cangkir/gelas yang bersuhu panas melalui beberapa komponen mulai dari galon air kemudian mengalir kedalam tampungan yang kemudian mengalir kedalam tabung pemanas dan kemudian air mengalir dalam keadaan panas melalui kran, proses pemanasan air ini terjadi pada saat air mengair dalam tabung pemanas. Tabung pemanas ini terbuat dari bahan logam yang disekitar tabung tersebut dikelilingi oleh elemen pemanas, sehingga ketika air menalir dari tampungan menuju tabung pemanas sensor suhu yang ada pada tabung pemanas akan memicu elemen pemanas untuk bekerja, suhu tinggi yang dihasilkan elemen pemanas diserap oleh air yang suhunya rendah, setelah suhu air dalam tabung pemanas tinggi maksimal sensor suhu yang ada pada tabung pemanas akan memutus arus listrik pada elemen pemanas, pada saat elemen pemanas menyala maka lampu indikator pemanas menyala dan pada saat elemen pemanas mati maka lampu indikator pemanas juga mati.
Setelah lampu indikator mati dan air pada tabung pemanas sudah mencapai suhu tinggi maksimal air sudah siap untuk digunakan. Yang perlu diingat ketika menyalakan pemanas pada dispenser adalah pastikan air pada tabung pemanas penuh sebab jika tabung pemanas kosong dan elemen pemanas bekerja maka suhu tinggi yang dihasilkan oleh tabung pemanas tidak akan terserap oleh air dan akan merusak tabung pemanas dan komponen lai disekitar tabung pemanas karena terkena panas yang terlalu tinggi.
Dispenser juga dilengkap degan dua buah sensor temperatur yang dinamakan Thermostat dan dua buah lampu indikator yang bewarna hijau dan merah, untuk warna merah artinya bahwa despenser sedang dalam keadaan proses pemanasan sedangkan warna hijau artinya bahwa despenser dalam keadaan standby (heater off). Jika dispenser sedang memanaskan air maka lampu yang berwarna merah menyala dan apabila air yang dingin dipanaskan telah panas maka lampu merah akan berubah menjadi lampu warna hijau.
Pada tabung dispenser dipasang heater / pemanas serta suhu thermostat yang berfungs untuk membatasi kerja heater agar tidak bekerja terus menerus yang akan menimbukan suhu air dalam tabung dispenser berlebihan, karna apabila heater bekerja secara berlebihan akan mengakibatkan kerusakan pada bagian dalam heaternya, untuk mengurangi terjadinya resiko tersebut maka didalam heater dipasang thermostat untuk mengatur keadaan suhu didalamnya.
B. Dispenser bekerja sebagai pendingin air
Cara kerja dispenser sebagai pendingin ini sama halnya dengan kita meletakkan sebuah gelas dari stenles steel yang berisi air kedalam frezer pada lemari Es, dimana pada bagian tengah dispenser terdapat tabung yang bagian tengahnya dililitkan sebuah heater / pemanas dan thermostat.
Pada umumnya proses pemanasan dan pendinginan air pada dispenser berawal dari tampungan pertama yang berfungsi untuk membagi air yang selanjutnya akan diperoses menjadi air panas dan air dingin. Pendinginan air pada dispenser dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu :
1. Pendiginan Air denga Fan
Proses pendinginan air dengan menggunakan fan ini dilakukan dengan cara menghisap suhu tinggi pada air ketika air berada pada tampungan air kedua yang letaknya berada dibawah tampungan air pertama, namun pada kenyataannya fan adalah alat bantu untuk mempercepat pembuangan panas pada air sehingga temperatur air hanya akan turun sedikit saja. Setelah melewati tampungan air kedua air akan dikeluarkan melalui kran dan siap untuk diminum.
2. Pendinginan Air dengan Sistem Refrigran
Proses pendinginan air dengan sistem refrigran ini sama halnya seperti sistem refrigan pada kulkas hanya saja evaporatornya dimasukan kedalam tampungan air kedua yang berada dibawah tampungan air pertama, sehingga air disekitar evaporator akan menjadi air dingin. Hasil pendingin air pada dispenser refrigran lebih maksimal dibandingkan pendinginan air menggunakan fan. Setelah air melalui proses pendinginan pada tampungan air kedua maka air akan mengalir dan keluar melalui kran.
15/07/2013
06/07/2013
26/06/2013
Lagkah-Lagkah Perekaman Oleh Rahmadiyah Perwati X.TAV.A
Alat- Alat yang disiapkan Sebelum Perekaman
- Mikrofon
- Laptop
- Speaker
- Mixer
- Amplifier
Recording
Recording adalah tahap awal dari perekaman, Recording merupakan lagkah pengambilan suara.
Alat yang di gunakan untuk Recording yaitu Mikrofon.
Saat perekaman suasana di dalam ruangan harus tenang, agar pada saat Recording suara yang tidak inginkan tidak ikut masuk dalam pengambilan suara.
Sebelum melakukan Recording, kita harus sudah menyiapkan Sound yang di inginkan.
Agar pada saat perekaman Tidak terjadi kesalaha.
Mixing
Mixing adalah tahap menengah atau tahap lanjutan.
Pada Lagkah mixing akan dilakukan mencampuran Sound agar menjadi satu.
dan kita juga bisa meghapus Soud Atau menambahkan Sound yang di inginkan dengan menggunakan software Cool Edit Pro.
Alat yang di gunakan pada tahap ini yaitu Mixer, yang berfungsi sebagai pengabung suara.
Mastering
Mastering adalah tahap akhir dalam perekaman.
Mastering dilakukan agar suara terdengar lebih baik lagi.
Alat yang digunakan dalam Mastering yaitu Amplifier.
25/06/2013
PENGUAT TRANSISTOR SATU TINGKAT-NIXKEN WULANDARI TEKNIK AUDIO VIDIO
PENGUAT TRANSISTOR SATU TINGKAT
Dalam sistem penguat transistor kelas A bahwa arus akan mengalir melalui transistor dan sinyal masukannya akan menyebabkan arus ini semakin besar maupun semakin mengecil, arus pada kolektor akan mengalami perubahan sinyal sehingga akan membangkitkan sinyal tegangan R3 pada kolektor yang titik kerja tegangan kolektor adalah tegangan DC, merupakan suatu nilai yang kemungkinan sinyal keluarannya sama besar kearah positif maupun negatif.
Tujuan utama pemberian bias pada komponen-komponen (R1,R2,R3) mendapatka titik kerja transistor dan menjaga keadaannya agar tetap stabil. Kestabilan sangatlah penting karena akan ada beberapa faktor yang akan menyebabkan titik kerja transistor berubah-ubah. Pada transistor dari bahan silikon yang paling penting adalah perubahan pengeluaran pada bagian arus (hfe), perubahan nilai arus ini antara 50-500. Didalam suatu rangkaian akan mendapatkan kestabilannya apabila nilai tegangan R1 dan R2 arus akan mengalir lebih besar dibandingkan arus yang mengaliar pada kaki basis transistor, Resistor-resistor itu berfungsi untuk membagi sumber tegangan bila arus basis kita abaikan sehingga kita dapat menghitung VB = R2 x VCC
(R1+R2)
Karena tegangan basis tetap maka arus yang mengalir pada transistor juga bernilai tetap maka kita bisa dapat memberikan titik kerja VC. Dalam sistem operasinya rangkaian seri dibawah ini merupakan suatu contoh umpan balik negatif.
Dengan itu kita bisa memberikan sumber sinyal masukan AC dan sumber sinyal keluaran AC kita harus mengkopel rangkaian terlebih dahulu tanpa merusak sinyal level DC-nya, Keadaan seperti ini kita dapat memperoleh dengan menggunakan capasitor C1 dan C2 yang merupakan kapasitor elektrolit sebesar 10 mikrofarat sehingga rangkaian tersebut dapat memperkuat frekuensi-frekuensi level rendah. Sedangkan C3 merupakan kapasitor kopling Balik (decopling kapasitor) yang tidak ada sinyal AC muncul pada bagian emitor, sehingga pada rangkaian akan mengecil.Karena RBE sangat rendah maka C3 harus sebesar 100 mikrofarat.
kerusakan Pada resistor
Apabila R1 dalam keadaan terbuka maka, arus yang mengalir pada R2 dan Basis =0. Peristiwa ini terjadi karena tersumbatnya transistor sehingga VB dan VE sebesar 0 volt, sehingga tidak adalah arus colektor ( Ic) yang mengalir ,tegangan yang melintasi pada RC=R3 sebesar 0 volt dan tegangan pada kolektor itu sebesar tegangan sumber Vcc.
Dalam sistem penguat transistor kelas A bahwa arus akan mengalir melalui transistor dan sinyal masukannya akan menyebabkan arus ini semakin besar maupun semakin mengecil, arus pada kolektor akan mengalami perubahan sinyal sehingga akan membangkitkan sinyal tegangan R3 pada kolektor yang titik kerja tegangan kolektor adalah tegangan DC, merupakan suatu nilai yang kemungkinan sinyal keluarannya sama besar kearah positif maupun negatif.
Tujuan utama pemberian bias pada komponen-komponen (R1,R2,R3) mendapatka titik kerja transistor dan menjaga keadaannya agar tetap stabil. Kestabilan sangatlah penting karena akan ada beberapa faktor yang akan menyebabkan titik kerja transistor berubah-ubah. Pada transistor dari bahan silikon yang paling penting adalah perubahan pengeluaran pada bagian arus (hfe), perubahan nilai arus ini antara 50-500. Didalam suatu rangkaian akan mendapatkan kestabilannya apabila nilai tegangan R1 dan R2 arus akan mengalir lebih besar dibandingkan arus yang mengaliar pada kaki basis transistor, Resistor-resistor itu berfungsi untuk membagi sumber tegangan bila arus basis kita abaikan sehingga kita dapat menghitung VB = R2 x VCC
(R1+R2)
Karena tegangan basis tetap maka arus yang mengalir pada transistor juga bernilai tetap maka kita bisa dapat memberikan titik kerja VC. Dalam sistem operasinya rangkaian seri dibawah ini merupakan suatu contoh umpan balik negatif.
Dengan itu kita bisa memberikan sumber sinyal masukan AC dan sumber sinyal keluaran AC kita harus mengkopel rangkaian terlebih dahulu tanpa merusak sinyal level DC-nya, Keadaan seperti ini kita dapat memperoleh dengan menggunakan capasitor C1 dan C2 yang merupakan kapasitor elektrolit sebesar 10 mikrofarat sehingga rangkaian tersebut dapat memperkuat frekuensi-frekuensi level rendah. Sedangkan C3 merupakan kapasitor kopling Balik (decopling kapasitor) yang tidak ada sinyal AC muncul pada bagian emitor, sehingga pada rangkaian akan mengecil.Karena RBE sangat rendah maka C3 harus sebesar 100 mikrofarat.
kerusakan Pada resistor
Apabila R1 dalam keadaan terbuka maka, arus yang mengalir pada R2 dan Basis =0. Peristiwa ini terjadi karena tersumbatnya transistor sehingga VB dan VE sebesar 0 volt, sehingga tidak adalah arus colektor ( Ic) yang mengalir ,tegangan yang melintasi pada RC=R3 sebesar 0 volt dan tegangan pada kolektor itu sebesar tegangan sumber Vcc.
14/06/2013
Rangkaian Runing Led
Rangkaian Runing Led adalah sebuah rangakaian yang memiliki Output dengan kondisi logikanya berpindah secara berurutan (dari output pertama ke output terakhir dan kembali lagi ke output pertama, secara terus menerus) dan kecepatan perpindahan logikanya tergantung dengan clock (Timer). Semakin cepat Clock yang di berikan maka semakin cepat pula perpindahan logika yang terjadi begitu juga dengan sebaliknya.
Rangkaian ini di sebut Runing Led, di karenakan semua led yang di pasang secara berurutan akan menyala secara bergantian. Dalam rangkaian runing led ini, terdapat sebuah rangkain multivibrator yang berfungsi sebagi clock atau timer yang akan menentukan kecepatan perubahan logika pada output-output rangkaian runing led ini. Secara detail variable resistor atau potentiometer pada rangkain multivibrator ini lah yang menjadi pengatur kecepatan perpindahan logika pada output rangkain runing led ini.
Tanpa menggunakan rangkaian multivibrator sebenarnya rangkaian runing led tersebut masih bisa berfungsi, dengan catatan untuk membuat led menyala secara bergantian kita harus melepas dan menghubungkan secara terus menerus rangkaian runing led ini. Untuk lebih jelas, pada saat pertama kita menghubungkan rangkaian runing led tanpa rangkaian multivibrator ini dengan sumber tegangan maka led di di output pertama akan menyala, dan setelah menyala kita lepas sumber tegangan kemudian pasang kembali maka led di output akan menyala begitu juga untuk seterusnya, sampai ke output terakhir maka akan kembali lagi ke output pertama lagi yang akan menyala. jadi rangkaian multivibrator ini berfungsi sebagai clock pada rangkaian runing led.
Sekian pengetahuan saya tentang rangkaian runing led, semoga bermanfaat :D.
Rangkaian ini di sebut Runing Led, di karenakan semua led yang di pasang secara berurutan akan menyala secara bergantian. Dalam rangkaian runing led ini, terdapat sebuah rangkain multivibrator yang berfungsi sebagi clock atau timer yang akan menentukan kecepatan perubahan logika pada output-output rangkaian runing led ini. Secara detail variable resistor atau potentiometer pada rangkain multivibrator ini lah yang menjadi pengatur kecepatan perpindahan logika pada output rangkain runing led ini.
Tanpa menggunakan rangkaian multivibrator sebenarnya rangkaian runing led tersebut masih bisa berfungsi, dengan catatan untuk membuat led menyala secara bergantian kita harus melepas dan menghubungkan secara terus menerus rangkaian runing led ini. Untuk lebih jelas, pada saat pertama kita menghubungkan rangkaian runing led tanpa rangkaian multivibrator ini dengan sumber tegangan maka led di di output pertama akan menyala, dan setelah menyala kita lepas sumber tegangan kemudian pasang kembali maka led di output akan menyala begitu juga untuk seterusnya, sampai ke output terakhir maka akan kembali lagi ke output pertama lagi yang akan menyala. jadi rangkaian multivibrator ini berfungsi sebagai clock pada rangkaian runing led.
Sekian pengetahuan saya tentang rangkaian runing led, semoga bermanfaat :D.
26/05/2013
OP-AMP JENIS DAN BENTUK KEMASANNYA
OP-AMP JENIS DAN BENTUK KEMASAN
OP-AMP atau operasional amplifier dapat diinterpretasikan sebagai amplifier atau penguat yang siap/mudah difungsikan atau dioperasikan. Op-amp termasuk dalam kelompok komponen berupa rangkaian terintegrasi (terpadu) IC. Berikut adalah salah satu contoh rangkaian terintegrasi / terpadu atau yang sering disingkat IC.
Komponen IC ( Integrated Circuit ) adalah istilah yang dipakai secara umum untuk menyatakan benda yang tampak seperti pada gambar di samping.
Sebenarnya IC dibedakan kedalam kelompok “ Digital “
dan “ Analog “, IC Analog biasanya termasuk dari bagian IC linear. IC ini
merupakan rangkaian integrasi kumpulan dari beberapa komponen aktip diskrit
seperti transistor, Dioda atau FET dan lain – lainnya serta komponen pasip seperti
resistor, kapasitor dan lain-lainnya.
IC linear biasanya digunakan sebagai penguat, filter,
pengali frekuensi ( Frequency Multiplier ) serta modulator yang biasanya
memerlukan komponen dari luar agar sempurna seperti kapasitor, resistor dan
lain-lainnya. Mayoritas IC linear adalah OP-AMP, yang biasanya digunakan
sebagai penguat, filter aktip, integrator dan differensiator serta untuk
aplikasi – aplikasi lainnya.
Sedangkan OP-AMP yang untuk keperluan rangkaian khusus
seperti aplikasi komparator, regulator tegangan supply dan fungsi – fungsi
khusus yang lainnya termasuk penguat daya besar.
Beberapa
fungsi IC linear yang umum dan khusus akan diberikan lengkap beserta contohnya,
termasuk kode produksi sampai ke bentuk model kemasannya.
Wah ... cape ... nanti lagilah diperbaiki ...
25/05/2013
OP-AMP (PENGENALAN LANJUTAN)
Perkembangan OP-AMP (Operational Amplifier)
Pengembangan rangkaian terpadu IC luar telah ada sejak
tahun 1960, pertama telah dikembangkan pada “ chip “ silikon tunggal. Rangkaian
terpadu itu merupakan susunan antara transistor, dioda sebagai penguat beda dan
pasangan Darlington.
Industri semikonduktor Fairchild
memperkenalkan IC OP-AMP pertama kali mA 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP-AMP yang
lain sebelumnya, dimana tegangan sumber ( Catu Daya ) dibuat tidak sama yaitu +
Ucc = + 12 V dan - UEE = - 6 V, dan resistor inputnya
rendah sekali yaitu ( 40 KW
) dan gain tegangan ( 3600 V/V ). IC tipe mA702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain
karena tidak universal.
Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan
kelanjutan sebagai tandingan dari mA702.
Dengan banyak kekhususan tipe mA709
mempunyai tegangan sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan – UEE
= -15 V,resistan input yang lebih tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yan lebih tinggi pula (45.000 V/v).
IC mA709
merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak dilupakan dalam
sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali. Generasi yang pertama OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537.
Beberapa hal kekurangan OP-AMP generasi pertama yaitu :
- Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap hubung singkat ke ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
- Suatu kemungkinan problem “ latch up “. Tegangan output dapat di “ latch up “ sampai pada beberapa harga yang karena kesalahan dari perubahan inputnya.
- Memerlukan Jaringan frekuensi eksternal sebagai kompensasi ( dua kapasitor dan resistor ) untuk operasi yang stabil.
Selanjutnya tahun 1968 teknologi OP-AMP dikembangkan oleh
Fairchild dengan IC mA741
yang telah dilengkapi proteksi hubung singkat , stabil, resistor input yang
lebih tinggi ( 2 MW ),
gain tegangan yang ekstrim ( 200.000 V/V ) dan kemampuan offset null (
zerro offset ). OP-AMP 741 termasuk generasi kedua dan IC yang lain juga
termasuk OP-AMP generasi kedua yaitu LM101, LM307, mA748 dani MC1558 merupakan OP-AMP
yang berfungsi secara umum sebagaimana LM307.
Untuk tipe – tipe OP-AMP yang khusus seperti mengalami
peningkatan dari segii kegunaan atau fungsinya seperti : LM318 (dengan
kecepatan tinggi sekitar 15 MHZ). Lebar band kecil dengan “ slew rate “ 50 V/mS. IC
mA 771
merupakan OP-AMP dengan input bias arus yang rendah yaitu 200 pA dan “ slew
rate “ yang tinggi 13 V/mS.
Lalu mA714
yaitu IC OP-AMP yang presisi dengan noise rendah (1,3 mA/10C), offset
tegangan yang rendah ( 75 mV
), offset arus yang rendah ( 2,8 nA ).
Tipe IC OP-AMP lain yaitu mA791 merupakan OP-AMP sebagai penguat daya (Power
Amplifier) dengan kemampuan arus output 1A. Dan IC OP-AMP mA776
adalah OP-AMP yang multi guna bisa diprogram. Generasi – generasi yang akhir
inilah yang banyak dijumpai dalam pameran – pameran untuk pemakaian – pemakaian
khusus.
IC linear dalam pengembangannya tidak cukup hanya disitu
saja bahkan sudah dibuat blok – blok sesuai keperluan seperti untuk keperluan
konsumen (audio, radio dan TV), termasuk keperluan industri seperti (timer,
regulator dan lain-lainnya). Bahkan belakangan ini dikembangkan OP-AMP dengan
teknologi BI - FET dan “ laser trimming “. Karena dengan teknologi BI - FET
lebar band bisa ditekan dan “ slew rate “ cepat, bersama ini pula bias arus
rendah dan offset input arus rendah. Contoh tipe OP-AMP BI – FET LF351, dan
LF353 dengan input bias ( 200 pA ) dan
offset arus ( 100 pA ), bandwidth gain unity yang besar ( 4 MHZ ), dan “ slew
rate “ yang cepat (13 V/MS ) dan ditambah lagi pin kaki – kakinya sama dengan
IC mA741
(yang ganda) dan IC MC1458 ).
Industri
Motorola melanjutkan pengembangan OP-AMP dengan teknologi “ trimming dan BI-FET
“ ( disingkat TRIMFET ) untuk memperoleh kepresisian karakteristik input dengan
harga yang rendah, contoh MC34001 / MC34002 / MC34004 masing – masing adalah
OP-AMP tunggal, ganda dan berjumlah empat ( guard )
24/05/2013
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR
Transistor sebagai saklar
Rangkaian Dasar Transistor sebagai saklar
Cara Kerja Transistor sebagai saklar
Saklar ialah komponen yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan suatu rangkaian. Cara kerja rangkaian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:- jika saklar S ditekan (on) arus mengalir dari kutub positif baterei --> melalui resistor 3,3K --> basis transistor --> emitor --> kutub negatif baterei.
23/05/2013
Atom dan Elektron
Atom dan Elektron
Jika kita potong-potong suatu benda padat, misalnya tembaga, menjadi bagian-bagian yang selalu lebih kecil, pada akhirnya kita dapatkan suatu atom. Kata atom berasal dari bahasa Yunani dan berarti “tidak dapat dibagi”.
Dalam beberapa waktu kemudian barulah dapat ditemukan buktinya melalui percobaan, bahwa benda padat tersusun atas atom. Dari banyak hasil percobaan ahli fisika seperti Rutherford dan Bohr menarik kesimpulan, bahwa suatu atom harus tersusun mirip seperti sistim tata surya kita (gambar 1.1)
Gambar 1.1 Model sistim tata surya
Dari gambaran model ini atom terdiri atas matahari sebagai inti atom dan disekitar inti pada lintasan berbentuk lingkaran atau ellips beredar planet sebagai elektron-elektron.
Elektron-elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi, mereka terletak paling jauh dari inti dan oleh karena itu paling baik untuk dipengaruhi dari luar.
Elektron-elektron paling luar inilah yang menjadi titik tolak prinsip dasar adanya arus listrik dan selanjutnya menjadi dasar bagi pemahaman prinsip dasar dan cara kerja komponen elektronika. Uraian tentang atom dan elektron di atas memang sangat singkat. Bagi yang berminat mempelajari lebih lanjut silahkan mencari di sumber-sumber lain yang banyak ditemukan baik di buku-buku maupun halaman-halaman web.
Elektron-elektron paling luar inilah yang menjadi titik tolak prinsip dasar adanya arus listrik dan selanjutnya menjadi dasar bagi pemahaman prinsip dasar dan cara kerja komponen elektronika. Uraian tentang atom dan elektron di atas memang sangat singkat. Bagi yang berminat mempelajari lebih lanjut silahkan mencari di sumber-sumber lain yang banyak ditemukan baik di buku-buku maupun halaman-halaman web.
Atom dan Elektron adalah titik awal memahami proses dan cara kerja listrik dan elektronika.
Contoh Download File klik disini
Contoh Download File klik disini
OP-AMP (OPERASIONAL AMPLIFIER) - PENGENALAN
OP-AMP PENGERTIAN
Penguat operasi (“ Operational Amplifier “) atau sering disingkat dengan OP-AMP ialah komponen linear yang terdiri dari beberapa komponen diskrit yang terintegrasi dalam bentuk “ chip “ (IC : Intregated Circuits) . OP-AMP biasanya mempunyai 2 ( dua ) buah input yaitu input pembalik (Inverting Input) dan input bukan pembalik (Non Inverting Input) serta 1 ( satu ) buah output.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar simbol OP-AMP berikut ini :
Gambar 1.1 Simbol OP-AMP
Sinyal yang diumpankan kepada Input OP-AMP bisa berupa tegangan searah (DC) maupun tegangan bolak-balik (AC). Sedangkan output OP-AMP tergantung input yang diberikan.
- Jika input OP-AMP diberi tegangan searah dengan input “ Non Inverting “ ( + ) lebih besar dari pada input inverting ( - ), maka pada output OP-AMP akan positip ( + ).
- Sebaliknya jika input “ Non Inverting “ ( + ) lebih kecil dari pada input “ inverting “ ( - ), maka output OP-AMP akan negatip ( - ).
- Jika input OP-AMP diberi tegangan bolak-balik dengan input “ Non Inverting “ ( + ), maka pada output OP-AMP akan sephasa dengan inputnya tersebut.
- Sebaliknya jika input “ Inverting “ ( - ) diberi sinyal / tegangan bolak – balik sinus, maka pada output OP-AMP akan berbalik phasa terhadap inputnya.
Dalam kondisi terbuka (open) maksudnya .. tidak ada komponen umpan balik dari output ke input .. besarnya tegangan output ( Uo ) adalah ....
Keterangan :- Uo = Tegangan output
- AoL = Penguatan “ open loop “
- Ui1 = Tegangan input Non Inverting
- Ui2 =Tegangan input Inverting
Parameter OP-AMP
Pada keadaan ideal OP-AMP mempunyai sifat- sifat yang penting yaitu :- Open loop voltage gain ( AoL ) Penguatan tegangan pada keadaan terbuka ( open loop voltage gain ) untuk frekuensi rendah adalah sangat besar sekitar 100.000 atau sekitar 100 dB.
- Input impedance ( Zin ) Impedansi input pada kedua terminal input kondisi “ open loop “ tinggi sekali sekitar 1 M, untuk OP-AMP yang dibuat dari FET, impedansi inputnya sekitar 10 6 M lebih.
- Output impedance ( Zo ) Impedansi output pada kondisi “ open loop “ rendah sekali, sekitar 100 lebih kecil.
- Input bias current ( Ib ) Kebanyakan OP-AMP pada bagian inputnya menggunakan transistor bipolar, maka arus bias pada inputnya adalah kecil. Level amplitudonya tidak lebih dari mikro Ampere.
- Supply voltage range ( Us ) Tegangan sumber untuk OP-AMP mempunyai range minimum dan maksimum yaitu untuk OP-AMP yang banyak beredar dilapangan / dipasaran sekitar 3 V sampai 15 V.
- Input voltage range ( Ui max ) Range tegangan input maksimum sekitar 1 Volt atau 2 Volt atau lebih dibawah dari tegangan sumber Us.
- Output voltage range ( Uo max ) Tegangan output maksimum mempunyai range antara 1 Volt atau 2 Volt lebih dibawahnya tegangna sumber ( supply voltage ) Us. Tegangan output ini biasanya tergantung tegangan saturasi OP-AMP.
- Differensial input offset voltage ( Uio ) Pada kondisi ideal output akan sama dengan nol bila kedua terminal inputnya digraund-kan. Namun pada kenyataannya semua piranti OP-AMP tidak ada yang sempurna, dan biasanya terjadi ketidak seimbangan pada kedua terminal inputnya sekitar beberapa millivolt. Tetapi jika input ini dibiarkan untuk dikuatkan dengan OP-AMP dengan model “ closed loop “, maka tegangan output bisa melebihi saturasinya. Karena itu biasanya setiap OP-AMP pada bagian luar dilengkapi dengan rangkaian offset tegangan nol ( zero offset voltage )
- Common mode rejection ratio ( CMRR ) Secara ideal OP-AMP menghasilkan output yang proporsional dengan / terhadap beda kedua terminal input, dan menghasilkan output sama dengan nol jika sinyal kedua input simultan yang biasa disebut “ Common mode “. Secara praktik sinyal “ Common mode “ tidak diberikan pada inputnya dan dikeluarkan pada outputnya. Sinyal CMRR ( Common Mode Rejection Ratio ) selalu diekspresikan dengan rasio dari penguatan sinyal beda OP-AMP dengan harga sebesar 90 dB.
- Transition frequency ( fT ) Secara umum OP-AMP pada frekuensi rendah mempunyai penguatan tegangan sekitar 100 dB. Kebanyakan OP-AMP mempunyai frekuensi transisi fT setiap 1 MHZ dan penguatan pada harga sebesar 90 dB. Gambar 1 2 Frekuensi Respon OP-AMP
- Slew rate (s ) Untuk penormalan batas lebar band ( bandwidth limitations ) yang biasa disebut juga sebagai “ slew rate limiting “, yaitu suatu efek untuk membatasi rate maksimum dari perubahan tegangan output piranti OP-AMP. Normalnya” slew rate “ Volt per mikro detik ( V/ S ), dan rangenya sebesar 1 V / S sampai 10 V / S pada OP-AMP yang sudah populer. Efek lain dari “ slew rate “ adalah membuat “bandwidth “lebih besar untuk sinyal output yang rendah dari pada sinyal output yang besar.
Karakteristik OP-AMP
Dari parameter–parameter penting yang dipunyai OP-AMP, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan parameternya.
Besarnya level magnitude dari tegangan beda pada input yang absolut kecil akan mempengaruhi perubahan level tegangan output.
Jelasnya jika Referensi tegangan yang digunakan = 1 Volt, hanya diperlukan hanya sekitar 200 V untuk membuat output dari saturasi level negatip ke level positip. Perubahan ini disebabkan oleh sebuah pergeseran dari hanya 0,02 % pada sinyal 1 Volt input. Rangkaian ini yang menyebabkan fungsinya menjadi fungsi komparator tegangan yang presisi atau detektor seimbang (balance detector).
Gambar 3 Karakteristik Transfer Rangkaian Komparator Tegangan Beda
Gambar di atas menunjukkan pada kita bahwa op amp yang beroperasi sebagai penguat differensial akan merespon setiap terjadinya keadaan pada kedua inputnya yaitu input membalik (-) dan input tidak membalik (+) yang dapat di narasikan sebagai berikut:
- Jika harga tegangan di input membalik dan tegangan di input tidak membalik sama, maka output op-amp sama dengan nol. (lihat keterangan dalam kotak merah sebelah kiri).
- Jika harga tegangan di input membalik lebih tinggi dibanding tegangan di input tidak membalik, maka output op-amp menuju saturasi mendekati Vcc negatif. (lihat keterangan dalam kotak biru)
- Jika harga tegangan di input tidak membalik (+) lebih tinggi dibanding tegangan di input membalik (-), maka output op-amp menuju saturasi mendekati Vcc positif. (lihat keterangan dalam kotak merah kanan)
21/05/2013
Tahanan Listrik dan Besaran-Besarannya
Tahanan listrik R
Tahanan dan nilai hantar
Tahanan R
Tahanan suatu kawat penghantar listrik adalah penghambat bagi elektron-elektron pada saat
pemindahannya.Tahanan ini bergantung pada beban ( susunan atom, elektron bebas ), panjang,
luas penampang dan temperatur dari suatu kawat penghantar listrik.
Satuan 1 ohm ( 1 ) omega
Nilai hantar G
Suatu kawat penghantar dengan tahanan kecil, maka kawat tersebut akan menghantar arus listrik
dengan baik kawat tersebut memiliki nilai hantar yang besar.
Nilai hantar =
G =
TAHANAN
Akan bertambah besar
Makin panjang suatu penghantar dan makin kecil luas penampangnya, maka material tersebut akan semakin buruk sebagai penghantar TAHANAN
Akan bertambah kecil
Makin berkurangnya panjang suatu penghantar dan makin besar luas penampangnya maka material tersebut semakin baik sebagai penghantar
Tahanan suatu penghantar tergantung kepada tahanan jenis suatu material, panjang dan luas penampang.
Tahanan jenis
Tahanan jenis adalah tahanan suatu penghantar pada panjang penghantar 1 m dan luas penampang 1 mm2 dan pada keadaan temperatur 200.
Satuan =
Perhatikan nilai pada tabel :
dapat bervariasi di dalam hal berikut :
Dalam jenis pengerjaan ( Giling, tarik, tuang )
Dalam keadaan murni,
Dalam keadaan panas, sebelum dan sesudah pemakaian.
Hantar jenis ( )
Hantar jenis =
=
Satuan :
Menghitung tahanan dan nilai hantar
Tahanan Listrik suatu penghantar
Hubungan tahanan dengan : Panjang, luas penampang dan material ( dengan keadaan : temperatur konstan mis : 200 C.
Langganan:
Postingan (Atom)